Ia melanjukan, rencana-rencana pemerintah yang belum mendesak untuk direalisasikan sebaiknya ditahan terlebih dahulu dalam rangka penghematan anggaran. Perjuangan keras melawan pandemic baik secara kesehatan maupun faktor lain dari dampak pandemic memaksa seluruh elemen bangsa untuk tetap bertahan secara ekonomi, sosial, dan budaya.
“Seperti rencana pembangunan ibukota baru, pembangunan tol, dan proyek-proyek lainnya yang tidak secara langsung menyasar masyarakat, ini bisa ditunda terlebih dahulu. Apalagi saat ini ada opsi vaksin berbayar yang tentu akan semakin memberatkan masyarakat. Lebih baik fokus dulu kepada program vaksinasi ini yang diberikan gratis kepada masyarakat”, saran Nevi.
Legislator asal Sumbar ini juga menyoroti beberapa program yang kurang efektif dalam mencapai tujuan. Pemerintah mesti menyisir setiap serapan anggaranyang mengambil porsi cukup besar namun tidak menghasilkan tujuan seperti yang di inginkan. Padahal ada peringatan yang cukup keras mengenai defisit anggaran semester 1 sebesar 1,72% dimana pengeluaran negara lebih besar 283,2 T dari pendapatan.
“Kalau memang dirasa kurang efektif, sebaiknya program-program yang tidak efektif dan efisien dialokasikan untuk keperluan kesehatan dan pangan, sehingga kehidupan Ekonomi bisa berjalan normal. Proyek mercusuar mesti dihentikan sementara ini hingga negara dalam keadaan baik segala sesuatunya. Kinerja ekonomi pemerintah saat ini masih jauh dari target, menunjukkan negara tidak sedang baik-baik saja”, tutup Nevi Zuairina