SPIRITSUMBAR.COM, Solok Selatan – Hidup di pinggiran Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), memang menjadi dilema sebagian besar masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) selama ini. Mereka dituntut untuk menjaga “paru-paru” dunia. Sementara kesejahteraan mereka seakan terabaikan. Karena tidak dibolehkan memanfaatkan hasil hutan lindung.
Persoalan inilah yang akan menjadi salah satu prioritas bagi Nasrul Abit untuk diselesaikan jika nanti terpilih menjadi Gubernur Sumbar.
Dalam kunjungannya ke Jorong Manggiu, Nagari Lubuk Gadang Utara, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan (Solsel), Senin (26/10/2020), salah satu yang disoroti Nasrul Abit adalah infrastruktur jalan yang tidak memadai. Sebab untuk membuka akses jalan baru, warga terkendala dengan keberadaan hutan lindung.
Nasrul Abit yang menjadi jagoan Partai Gerindra bersama Indra Catri ini mengatakan, infrastruktur jalan yang memadai untuk akses produksi pertanian masyarakat di pinggiran hutan lindung selalu menjadi persoalan. Mereka tinggal di dekat hutan yang luas itu, namun dunia mereka terasa sempit. Tidak bisa bergerak leluasa, membuka ladang, atau membangun kehidupan lainnya.
“Sebagai kandidat kepala daerah, saya tentu tidak mengizinkan warga untuk melakukan pembalakan liar. Tetapi untuk membuat jalan, kepentingan masyarakat, di hutan lindung, di hutan suaka, kita bisa urus izinnya,” kata Nasrul Abit yang semakin gencar berkeliling Sumbar untuk menyampaikan visi misi Sumbar Unggul ini.