Mengenai komunikasi dan koordinasi dengan istana dan pihak terkait, Hidayat menyatakan bahwa Nasrul Abit sudah mampu melakukan hal tersebut. Hal itu menjadi lebih baik lagi karena Gerindra menjadi bagian dari koalisi pemerintah. Berafiliasinya Gerindra dengan pemerintah membuat Nasrul Abit lebih mudah menggaet dana dari pusat untuk dibawa ke Sumbar.
“Apalagi Pak Prabowo menganggap Sumbar sebagai rumah keduanya. Jadi, komunikasi daerah ini dengan pusat sudah terjalin erat,” ujarnya.
Komunikasi antara Nasrul Abit dan pemerintah pusat selama ini, kata Hidayat, menjadi modal kuat untuk mendapatkan anggaran yang lebih untuk Sumbar, terutama untuk pembenahan infrastruktur strategis, seperti jalan dan jembatan.
“Mari kita berkaca pada daerah yang komunikasi politiknya bagus dengan pusat, seperti Dharmasraya. Dana alokasi khusus Dharmasraya dianggarkan sekitar Rp400 miliar untuk pembangunan infrastruktur,” tuturnya.
Hidayat mengatakan bahwa jika komunikasi kepala daerah dan pusat terjalin, tidak sulit untuk memperoleh anggaran demi pembangunan di daerah ini. Ia juga yakin jika terpilih, Nasrul Abit – Indra Catri tidak akan sulit menggaet anggaran dana untuk Sumbar.
“Kalau posisinya oposisi, saya meragukannya meskipun sudah bertahun-tahun duduk di kursi DPR,” ucapnya.