Nasrul Abit menjelaskan, bahwa saat ini ada 420 orang terinfeksi Covid-19 di Sumbar yang awalnya berasal dari luar yaitu para pemudik yang masuk ke Sumbar.
Untuk itu perlu ketegasan petugas diperbatasan untuk melarang semua kendaraan penumpang yang masuk ke Sumbar dan kendaraan antar kabupaten kota. Selanjutnya kepada Kabupaten dan Kota diberikan kebijakan sesuai kearifan lokal masing-masing daerah.
“Kita memperketat pemeriksaan seluruh pintu masuk di jalur-jalur perbatasan. Setelah jalur udara dan laut, kali ini jalur darat. Langkah ini, sebagai upaya mencegah masuknya COVID-19 ke Sumbar,” ungkapnya.
Dia menjelaskan pintu masuk jalur darat ke Sumbar cukup banyak, masing-masing dari Riau melalui Kabupaten Limapuluh Kota, dari Jakarta hingga Jambi melalui Dharmasraya, dari Medan melalui Pasaman, dan dari Bengkulu melalui Pesisir Selatan.
“Niniak Mamak bisa berperan aktif dalam menutup semua jalan-jalan tikus masuk wilayah sumbar dengan berbagai langkah yang kini tengah dilakukan untuk memaksimalkan usaha memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ajaknya.