Yon, yang ditinggal istrinya sejak sakit itu, juga tak menafik, sejak 1 januari 2017 lalu, bidan desa selalu datang menjenguk dan memberikan terapi,” 2 kali satu minggu, bidan desa setempat terus datang kesini memberi terapi,” paparnya.
Dirinya berharap, adanya uluran tangan dari para donatur serta pemerintah untuk memiliki korsi roda, agar dirinya bisa berkeliling rumah mandi serta menghirup udara segar.”Saya sangat berharap dan ingin sekali mendapatkan kursi roda untuk berjalan,” pintanya.
Sementara itu di tempat yang sama Kepala Pukesmas Koto baru dr Radia Dityarika mengaku sudah lama mendapat informasi tentang kondisi Yoni Saputra Putra. “Kami telah melakukan tindakan terapi Biogas kepada Yon, setiap 2 kali dalam satu minggu,” ujarnya.
“Kita lakukan terapi dua kali dalam satu minggu, sejak 1 januari 2017. Kita berharap pihak keluarga harus mendukung, kalau dilakukan perawatan harus ada keluarga yang mendapingi Yoni Saputra,” ujar katanya
Sementara, Wali Nagari Koto Baru Z. Lubis mengatakan dari pihak pemerintahan nagari telah berupaya untuk mengajukan permohonan kepada pemerintah dan BAZ kabupaten Dharmasraya. “Sampai saat ini batuan tersebut belum juga turun. Dari pihak nagari sendiri telah memberikan yang terbaik terhadap Yoni Saputra Putra ini karena keterbatasan dana atau yang lainnya kami hanya bisa membantu seadanya saja,” ujarnya.