Spiritsumbar.com | Padang – Penampilan rapi yang diantar mobil mengkilat. Senyum mengambang lantaran infrastruktur lengkap.
Begitulah gambaran para generasi tunas bangsa mengejar ilmu di perkotaan. Hal yang sama, juga terlihat di ibukota Provinsi Sumatera Barat yang dikenal dengan sebutan Padang Kota Tercinta.
Namun, nun jauh di ujung sana kondisi kontras terlihat jelas. Walau masih berada dalam administrasi Kota Padang, namun kehidupan mereka jauh dari sejahtera.
Dari pantauan sementara, kegundahan menyelimuti perasaan, penyebabnya, masih ditemui para murid di SDN 15, SDN 11 dan SDN 13 Bungus tidak mempunyai alat kelengkapan sekolah, terutama sepatu atau alas kaki untuk pergi sekolah. Mereka ke sekolah hanya berkaki ayam atau alas kaki terbuka.
Padahal, kondisi demikian sangat berbanding terbalik dengan program Pemerintah Kota Padang dibawah kepemimpinan pasangan “MAHEM” yang tengah giat-giatnya melakukan pembangunan disegala sektor, baik pembangunan sektor objek wisata, infratruktur jalan dan bangunan serta pembangunan mental, yang selalu mendapat apresiasi dari Pemerintah Pusat.
Ironisnya, walaupun ada yang telah memakai sepatu, namun mereka harus memakai secara bergilir dengan adiknya yang juga masih duduk dibangku sekolah dasar. Jika saat giliran sepatu dipakai oleh adiknya, maka kakanya harus mengalah, dan pergi ke sekolah hanya mengenakan sandal jepit.