Jakarta, SpiritSumbar.com – Ketika saat MPR RI melakukan sosialisasi 4 Pilar yang dicanangkan oleh Ketua MPR RI Taufik Kiemas di Bandung pada tahun 2010, nama Muhammad Yamin nyaris tak lagi disebut sebut sebagai salah satu perumus Pancasila.
Malah banyak dari kalangan pakar tata negara percaya dengan ucapan Bung Hatta yang mengatakan Yamin telah memanipulasi sebagai penggali Pancasila.
Sayang memang, Hatta baru mengatakan itu setelah Muhammad Yamin meninggal dunia pada tahun 1960 an. Yamin lebih dahulu meninggal dunia dari pada Hatta di tahun 1980 an.
Kontroversi Yamin menjinak saat digelar sosialisasi 4 Pilar oleh Fraksi Partai Hanura yang berlangsung di Jakarta tanggal 13 Maret 2017 yang lalu.
Hadir sebagai pembicara Mayor Jenderal Saurip Kadi mantan Asisten Teritorial KSAD atau TNI AD dan Joni Rolindrawan anggota MPR dari Fraksi Partai Hanura.
Dikatakan, dalam perumusan konstitusi, jasa Muhammad Yamin harus diingat sebagai orang yang pertama kali mengusulkan kepada Bung Karno agar Bhineka Tunggal Ika diajadikan semboyan negara.
Yamin, katanya, paham benar sebagai tokoh kebudayaan dan bahasa memang dikenal sudah lama bersentuhan dengan segala hal yang bekenaan dengan kebesaran Kerajaan Majapahit lima abad sebelum Indonesia berdiri, kata Rolindrawan.