Memang ketika berbuat secara tidak sadar katanya,dalam spontan tak ada memikirkan opasca atau imbasnya. Kira-kira merugikan pihak lain atau tidak. Tentu tak terfikir olehnya, karena kesadarannya sudah limbung. Bisa hal-hal tak diinginkan bisa terjadi. Seperti ya tipikor yang membongkar kasus berjamaah dalam pengadaan E.KTP dan sedang dibedah oleh KPK.
Beban kinerja KPK memang sangat berat dan diuji kredibilitasnya, mampukan mengambil jarum dalam tepung tetapi tidak terserak tepungnya, walapun disisi lain ada dugaan mengkriminalisasi KPK. Apapun badai menghalang KPK harus tegar tak perduli bagai kekoci diombang-ambingkan badai ditengah lait cengkeraman kepentiongan politik.
Memang semua ada kaitannya perbuatan seperti dugaan korupsi abahkan memang sudah melakukan korupsi berjamaah mengemplang uang negara banca’an, dari masalah tentang Kesaradan tadi. Barangkali manusia-manusia yang melakukan hal tersebut mengkultus individukan “manusia Setengah Dewa’siapa yang mampu menyentuhnya, barangkali demikian.
Namun kita harus kembali kepada fitrah manusia. Setiap manusia yang diciptakan oleh Sang Khaliq tidak sermpurna, punya kelebihan dan kekurangan. Kalau yang dasarnya kekuatan beriman,tentutumbuhy subur kesadarannya,walapun dihantam badai cobaan diuji iman dan moralnya olehNya, tetap tegar bagai aurora di tengah laut.