Oleh. Riyon
Kesadaran memang perlu dibangkitkan
bagi orang-orang belum sadar Insya Allah
akan diberi cahaya penerang dari kekufuran
kesadaran, sehingga akan berubah prilaku
dan restorasi moral yang selama ini dibutakan
dan diruntuhkan oleh godaan-godaan setan dari
kerapuhan iman.
Setiap tanggal 17 Maret di negara Republik Indonesia, Ranah Ibu Pertiwi yang sangat kita cintai ini diperingati Hari Kesadaran Nasional (HKN) oleh setiap institusi pemerintah. Pengejawantahan dari peringatan HKN bertujuan memperkokoh Bhinneka Tunggal Ika, meningkatkan dan mengingatkan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun Aparatur Pemerintah yang lain tak bosan-bosannya menyadarkan bagi orang-orang yang belum sadar, atau setengah sadar atau kesurupan hilang kesadarannya supaya sadar. Secara tidak langsung ini adalah ketukan hati nurani dari “Hati ke Hati “.
Dari kesadaranyang limbung bisa menimbulkan efek-efek negatif yang bisa merugikan pihak lain. Salah satu contoh pejabat yang melakukan tidak pidana korupsi (tipikor) atau pencucian uang. Secara kata jujur, dia sadar, tetapi kesadarannya itu dilecehkan dengan kata lain: ada kesempatan saat ini kita gunakan sebaik-baiknya, kapanlagi. Masalah resiko itu pikir besok , sebab kersempatan tak pernah dua kali. Tetapi kita harus bida membedakan kesemapatanyang dilandasi kesadaran atau kesempatan yang dilandasi pelecehan kesadaran atau tidak sadar, dibutakan matahatinya oleh setan dsalam kekufuran.