Menariknya, mushalla yang berdiri tahun 1997 ini sebelumnya tidak memiliki mimbar. Ketika pengurus berwacana mengubah status mushalla menjadi masjid beberapa tahun lalu, ternyata ada yang mengirimkan sebuah mimbar. Misteriusnya, hingga sekarang belum diketahui siapa pewakaf mimbar dari kayu yang kokoh dan memiliki ukiran sangat ciamik itu.
Seperti diungkapkan Ketua Pengurus Masjid Al Hukmah, Alfitrah S.Ag, keberadaan mimbar misterius itu tidak diketahui sampai sekarang. Tetapi, keberadaan mimbar justru melecut semangat jamaah untuk segera mewujudkan masjid. “Mimbar misterius ini menjadi pelecut semangat kami untuk secepatnya mengurus administrasi perubahan mushalla menjadi masjid,” ungkap Alfitrah.
Awalnya, kata Alfitrah, pihak pengurus khawatir kekurangan jamaah pada shalat Jumat perdana. Lantaran hanya ada segelintir jamaah pada saat khatib sudah naik mimbar. “Rupanya tidak, doa kami dijabah Allah. Akhirnya Jumat perdana kebanjiran jamaah hingga di teras masjid,” sebutnya.
Dia tidak juga menyampaikan terima kasih kepada Camat Nanggalo Teddy Antonius yang selalu merespon dengan antusias terhadap kegiatan mushalla. Apalagi sekarang sudah berstatus masjid, tentunya akan lebih mendapatkan dukungan lagi untuk pengembangan masjid serta kegiatan-kegiatannya.