Oleh : Feri Fren (Widyaiswara LPMP Sumbar)
Setiap Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, perantau asal Sumatera Barat banyak yang pulang mudik ke kampung halaman. Apabila kita lihat kilas balik arus lalu lintas di ranah minang, sangat banyak sekali kendaraan non BA yang bersileweran. Hal ini mengakibatkan kemacetan di beberapa ruas jalan, khususnya di jalur Padang Bukittinggi.
Walaupun perantau sudah banyak yang kembali ke perantauan dan hari raya sudah selesai, namun kemacetan ruas jalan antara Padang dengan Bukittinggi khususnya pada hari-hari tertentu dan pada jam-jam sibuk masih juga belum terselesaikan dengan tuntas. Waktu tempuh kendaraan bisa melebihi batas normal, hal ini tentu akan mengganggu kinerja serta produktifitas masyarakat.
Sebagai contoh, seorang pegawai yang berangkat habis sholat subuh dari Bukittinggi untuk bekerja di Padang atau sebaliknya, sampai di Padang atau di Bukittinggi sudah hampir pukul 08.00 WIB (waktu tempuh sekitar 2,5 jam) dengan kondisi kemacetan di jalan raya yang ditemuinya.