Hari-hari menjelang Pilkada (yang terundur) tentu sangat menyita waktu dan pikiran beliau. Sementara Rita Sumarni juga sedang menjalankan tugas negara untuk kemaslahatan orang banyak.
Pada saat ia sedang menjalankan tugasnya di sana, tentu ia ingin menegakkan wibawa petugas, hingga tak ada kesan bahwa ia tebang pilih. Tentu ia juga ingin mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada atasanya Kepala BPBD maupun kepada Walikota Padang.
Nah, kalau saja jarum waktu bisa diputar balik, tentulah idealnya, saat ditanya soal KTP dan surat tugas, yang bertanya menyampaikan pertanyaan dengan ramah dan yang ditanya juga menjawab ramah. Klop kan?
Jika kemudian tidak ada surat tugas, rasanya masih bisa dicari jalan tengah dengan menanyakan kepada pimpinan yang lebih tinggi. Pertanyaan bisa datang dari petugas, bisa datang dari Ketua KPU, ke Kepala BPBD bahkan ke Walikota Padang sekalipun.
Kini semua telah terjadi, maka sebaik-baik jalan yang dianjurkan agama adalah membuhul silaturahim. Dan semua pihak tidak perlu lagi membenturkan keduanya secara berhadap-hadapan di media sosial.