Merajut Kebersamaan dalam Keragaman: Refleksi dari Tadarus Puisi & Pameran Puisi Eksperimental

Oleh: Viktoria Aso (Mahasiswi UKWMS)

oleh

Puisi adalah ruang kebebasan, tempat suara-suara hati berpendar tanpa batas. Ia lahir dari pengalaman, pergulatan batin, dan kepekaan terhadap kehidupan. Dalam setiap lariknya, puisi mampu menyampaikan pesan yang lebih dalam dari sekadar kata-kata. Hal ini terasa begitu nyata dalam acara Tadarus Puisi & Pameran Puisi Eksperimental yang digelar oleh Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) Kampus Madiun. Acara yang menghadirkan mahasiswa, dosen, dan tokoh sastra ini menjadi momentum berharga dalam merajut kebersamaan dalam keberagaman melalui sastra.

Di tengah dunia yang semakin penuh dengan perbedaan pendapat, sastra hadir sebagai jembatan yang menghubungkan berbagai perspektif. Puisi, sebagai salah satu cabang sastra, memiliki kekuatan untuk menciptakan ruang dialog yang lebih intim dan mendalam. Dalam acara ini, kehadiran komunitas Gusdurian Madiun dan sastrawan Fileski Walidha Tanjung menjadi bukti bahwa sastra bukan hanya milik akademisi, tetapi juga masyarakat luas. Dengan latar belakang yang beragam, setiap individu membawa sudut pandang tersendiri yang kemudian menyatu dalam satu panggung ekspresi bersama.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Menarik dibaca