Menyoal Listrik, Pelayanan Pelit Tarif Melejit

oleh

Dalam kewajiban pelanggan membayar rekening listrik, apalagi orang kampuang, dengan adanya kenaikan rekening listrik yang akan melonjak terus, karena dia butuh, terpaksa dibayarkan, masyarakat bisanya berkeluh kesah sebagai konsumen tak mau ribet. Tetapi dalam hal ini harus menjadi perhatian pemerintah pusat langkah terbaik tidak membebankan terlalu berat konsumen dipedesakan yang kebanyakan memakai 900 KWH yang sudah tanpa subsidi itu.

Dan juga bukan rahasia umum lagi sering dikatakan oleh pejabat PLN teras pusat, bahwa PLN terus merugi sekian puluh milyar dan sebagainya. Namun kalau ditelisik boleh kita lihat setiap karyawan PLN baik di Rayuk kesejahteraannya bukan main. Kalau merugi terus tentu kesejahteraannya kondisinya bisa kita liat. Ini malah sebaliknya sangat sejahtera banyak yang sudah punya kendaraan roda empat, kata salah seorang anggota Komisi II DPRD Kab Sijunjung yang sangat enggan disebut namanya.

Menceramati keluh kesah masyarakat pembayaran rekening listrik setiap bulannya naik-naik kepuncak gunung, harusnya pihak PLN juga introspeksi, apakah pelayannya memuaskan terhadap konsumen?. Bagaimana meningkatkan termasuk pelayanannya bahwa listrik sudah menjadi kebutuhan primer masyarakat baik diperkotaan dan pedesaan, apalagi program lestrik Presiden RI Jokowi, untuk sambungan sutet di P. Sumatera tuntas sampai 2024 mendatang. Selaras semakin banyaknya kebutuhan listrik masyarakat, bekerja secara profesional, berjuta sambungan pertahunnya ditambah, perlu transparansi sosialisasi setiap ada kenaikan listrik kepada masyarakat/rakyat.

Menarik dibaca