Menyikapi Kegagalan

oleh

Oleh Mahadolok Ritonga
Kegagalan (Failure Inggris) (Rakugo, Jpg) merupakan suatu yang ada dalam perjalanan kehidupan manusia. Ada masa mujur saja berkelanjutan, tapi sesudah itu malang saja sambung bersambung.

Ada pula masanya bertahun- tahun dirundung malang bak nabi Yusuf dipenjara, tapi sesudah itu justru diangkat sebagai pemegang pembendaharaan Negara, jabatan paling bergengsi disamping raja.

Setiap orang pasti pernah sekali dua menghadapi cobaan, menghadapi pahit getirnya kehidupan.

Lawan kata kegagalan adalah keberhasilan (Succesful), buah manis dari sebuah perjuangan butiran emas sebagai hasil dari sekian ribu  butiran keringat. Kesuksesan adalah buah komitmen dan proses terus menerus untuk mencapai sebuah tujuan. Hidup tidak selamanya dirundung malang,, ada masanya mujur selalu digenggam.

Memang itulah kehidupan, tidak mujur terus dan tidak akan gagal terus, yang jelas tidak semua hari bernasib mujur, petani gagal panen, pedagang gagal untung, pelajar gagal tamat, pejabat gagal naik pangkat, jangankan naik malah turun, dan lain- lain kegagalan ini sangat perlu disikapi dengan pertahanan mental yang baik yang baik supay tidak “kena” dua kali. Sudahlah tidak untung bunting lagi, sudahlah jatuh tertimpa tangga pula. Untuk itu perlu pertahanan diri bagi setiap oarng apabila menghadapi kegagalan.

Menarik dibaca