Menurut Nursalam (2008) ada beberapa karakteristik pembelajaran jarak jauh. Pertama, memanfaatkan jasa teknologi elektronik. Kedua, memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan komputer networks).
Ketiga, menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri (self learning materials) kemudian disimpan di komputer, sehingga dapat diakses kapan saja dan dimana saja. Keempat. memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan yang dapat dilihat setiap saat di komputer.
Pembelajan jarak jauh bisa dilaksanakan secara offline dan online. Kedua hal ini bisa dipilih berdasarkan keterbatasan sumberdaya. Secara offline bisa dengan menggunakan media cetak, buku, modul, LKS, dan lain sebagainya.
Sementara untuk online bisa dengan menggunakan WA, FB, Google Classroom, rumah belajar, ruang guru, video streaming, edmodo, quizziz, google form, zoom cloud meeting, jitsi meet, cisco webex, microsoft teams serta masih banyak lagi aplikasi lainnya yang bisa diakses lewat internet.
Pengalihan pola pembelajaran yang dilakukan guru dari pola tatap muka secara langsung ke pola pembelajaran jarak jauh bukan berarti bahwa pembelajaran tidak bisa dilakukan.