Untuk mengatasi masalah itu, ada beberapa tips menulis artikel yang layak muat di media massa cetak.
Pertama, bahan tulisan berupa ide (gagasan). Cara reflektif untuk mendapatkan banyak gagasan adalah dengan banyak membaca. Hal ini dapat kita lakukan dengan membiasakan diri membaca buku, surat kabar, majalah, tulisan melalui internet, dan referensi apa saja. Dari membaca pasti akan menimbulkan keingintahuan yang tinggi dalam fikiran kita terkait apa saja yang baru kita baca tadi.
Kedua, menguasai bahasa jurnalistik. Bahasa jurnalistik adalah ragam bahasa yang digunakan secara khusus oleh kalangan jurnalis, dimana memiliki kekhasan bahasa yang sederhana, jelas, dan tidak bertele-tele. Substansi bahasa jurnalistik terletak pada kesederhanaan ragam bahasa yang dipakai. Sehingga tulisan yang kita sampaikan bisa dibaca dan dimengerti oleh setiap pembaca dengan beragam latar belakang profesi, usia, dan tingkat intelektualnya.
Ketiga, mengetahui teknis dunia kepenulisan. Ada dua hal yang perlu diketahui dalam teknis dunia kepenulisan. Berapa panjang naskah artikel populer yang ideal bagi setiap media massa, dan kebijaksanaan redaksional yang berlaku di masing-masing media massa.
Panjang artikel cukup 3-4 halaman kuarto/A4 dengan spasi ganda (2), dengan batas tepi atas dan kanan (masing-masing 4 cm), dan batas tepi kiri bawah (masing-masing 3 cm). Kalau mau dihitung, jumlah katanya lebih kurang 650-850 kata atau 5.000-6800 karakter. Selanjutnya naskah yang sudah siap cukup di e-mail kan saja ke alamat email redaksi. Alamat e-mail redaksi biasanya ditulis dibagian awal atau halaman pertama media massa cetak.