Tentunya Pemerintah kota dihadapkan lagi dengan sebuah persoalan baru, apakah pengemis yang banyak berkeliaran di perempatan jalan ini akan dibiarkan terus. Atau akan dikumpulkan lalu diberi pembinaan dengan keterampilan-keterampilan yang nantinya bisa digunakan mereka untuk bekal hidup mandiri. Akhirnya pada suatu saat nanti mereka tidak lagi mengemis untuk mendapatkan uang guna memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh pemerintah daerah dalam menertibkan pengemis. Antara lain, pertama, mengaktifkan razia pengemis. Hal ini bisa dilakukan oleh satuan polisi pamong praja (satpol PP) di setiap perempatan jalan. Atau bila tenaga terbatas bisa juga dengan melakukan kerjasama dengan pihak terkait seperti TNI dan Polri. Bagi mereka yang kedapatan masih mangkal dikumpulkan pada suatu tempat.
Kedua, membuat panti rehabilitasi pengemis. Dalam panti ini para pengemis akan dibina sikap mentalnya untuk bisa hidup mandiri dan diberikan keterampilan hidup (life skills) yang punya nilai jual di tengah-tengah masyarakat.
Keterampilan-keterampilan yang diberikan bisa berupa mengolah barang bekas menjadi barang jadi. Keterampilan mempergunakan komputer, keterampilan memainkan alat musik, menjahit pakaian,dan lain sebagainya. Sesuai menurut bakat dan minat yang dimilikinya masing-masing.
