Dari dua fenomena diatas, saya mulai agak kurang simpati ketika melihat ada seorang pengemis yang datang meminta-minta kepada saya. Memang tidak semua pengemis yang berpola tingkah seperti itu, tapi kebanyakan dari mereka bila kita perhatikan banyak yang hidupnya sejahtera dari mengemis. Bahkan diantara mereka ada juga yang memiliki mobil, hebatkan pengemis kita.
Saat ini, hampir di setiap persimpangan jalan di kota-kota termasuk juga Kota Padang di tempati oleh pengemis. Usia mereka mulai dari anak-anak sampai ke kakek nenek.Bila kita cermati, pada diri pengemis yang miskin itu sebenarnya apa sih?, harta atau rasa. Lebih mengherankan lagi ada juga pengemis yang memiliki tubuh kekar, sehat walafiat yang menurut kita kalau mereka ikut kerja sebagai kuli bangunanpun pasti bisa.
Namun, kebanyakan dari mereka tidak mau melakukan hal itu. Mereka menganggap pekerjaan mengemis sangatlah mudah. Hanya dengan bermodalkan ember kecil dan bahasa tubuh yang memelas diiringi dengan tampilan pakaian compang-camping sudah bisa mendapatkan perasaan iba serta belas kasihan dari yang melihatnya. Dengan cara seperti itu uang akan segera mengalir ke tangan mereka, karena orang yang melihat merasa kasihan.