Mengajar Konvensional, Tidak Zamannya

oleh

Sebuah realita yang sering terjadi, betapa sedihnya kita melihat setelah pengumuman kelulusan dilaksanakan. Peserta didik yang dinyatakan lulus banyak yang melakukan aksi coret-coret baju dan badan, mereka juga melakukan konvoi kendaraan di jalan raya dengan tidak mengindahkan tata tertib lalu lintas.

Inikah kualitas pembelajaran kita yang menurut pendapat beberapa ahli pendidikan dapat memanusiakan manusia dan merubah tingkah laku itu. Dari segi kognitif mereka bagus, sementara dari segi afektif masih perlu penyempurnaan.
Kedepan, dalam implementasi kurikulum 2013 tentu hal ini tidak bisa lagi dibiarkan. Peran seorang guru dalam memproses sebuah pembelajaran untuk membentuk kompetensi spiritual dan sosial perlu ditingkatkan. Guru yang berkualitaslah yang akan dapat mewujudkan semua ini melalui pencontohan nilai-nilai karakter yang dilakukannya.

Bila kita cermati, kualitas seorang guru dapat ditinjau dari dua segi, dari segi proses dan dari segi hasil. Dari segi proses guru dikatakan berhasil apabila mampu melibatkan sebagian besar peserta didik secara aktif baik kognitif, afektif dan psikomotor didalam pembelajaran. Selain itu, juga dapat dilihat dari gairah dan semangat mengajarnya serta adanya rasa percaya diri yang dimilikinya.

Menarik dibaca