Mengadu Nasib Pada Negeri Diatas Awan

oleh

Ia mengatakan semakin banyak pengunjung semakin bertambah pula penghasilan yang didapatkan. Dengan demikian, ia bisa mengirimi uang kepada anaknya dipadang yang masih kuliah semester tiga jurusan sejarah. “Alhamdulilah pak, allah berikan rezeki kepada keluarga kami melalui usaha jualan kecil-kecil yang baru kami rintis” ucap syukurnya.

Selain sisi takjub alam pada daerah itu, ada suguhan kuliner favorit yang dapat ditawarkan pada pengunjung. Kulinernya yaitu mie rebus serasa mie ayam. Mungkin saja anda kaget, tapi memang seperti itu adanya. Menyoal menu tersebut anda tidak usah heran, pak camat pun mengakui kelezatan itu. “ ini betul pak. kata pak camat mie rebusnya serasa mie ayam. Penikmat lain juga berkata begitu. Nah, sekarang bapak sudah coba mie rebus saya ini kan? Menurut bapak bagaimana?” tanya Icon pada sore itu.

“ hahahaha,, mantap pak icon. Mie rebusnya memang nikmat. Saya tidak meragukan lagi seperti pak camat bilang. Tapi, ngomong-ngomong pak icon pakai bumbu apa yaa. Kok bisa se-enak ini” tanya singgalang lagi, ketika itu langit mulai gelap dan awan mengepul-ngepul di antara barisan bukit tinggi membuat cerita sulit untuk dihentikan.

Bumbu yang diracik dalam sajian mie instan, kata icon bukan bumbu biasa atau dalam kemasan mie yang dibeli. Melainkan hasil paduan yang diracik oleh anaknya sendiri melfianti, dimana bumbu itu sehat dan alami. Sehingga menjadi bumbu rahasia dan menarik hati pelanggan bila menikmati hidangan mie rebus rasa ayam tersebut.

Menarik dibaca