“Terlebih negeri kita yang tengah dilanda bencana pandemi Covid-19 yang berdampak pada ekonimo. Banyak masyarakat kehilangan mata pencarian. Untuk itu, fokus kita adalah ekonomi dan pertanian, dengan pola padat karya, UKM, dan agrobisnis, ” jelasnya.
“Dari lubuk hati yang paling dalam, kami RA ingin mengabdikan diri untuk membangun Kota Solok tahun 2021 hingga seterusnya, karena Solok Masa Depan itu panjang. Karna visi kita untuk jangka panjang, tentu dengan visioner yang jauh. Kalau tujuan kita masa depan, tentu harus kita mulai. Mulainya Solok Masa Depan itu tanggal 9 Desember nanti. Maka dari itu, mulailah kita memandang Solok Masa Depan dengan datang ke TPS untuk mencoblos nomor urut 1 untuk Kota Solok, ” ujarnya.
Sementara itu, calon Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), Nasrul Abit yang hadir saat acara itu menegaskan, bahwa ia akan memaksimalkan irigasi agar lahan tidur bisa digarap. Selain itu, ia menyebut bahwa persoalan pupuk harus diselesaikan. Ia menegaskan bahwa tidak boleh ada mafia pupuk subsidi di Sumbar.
“Saya akan kejar yang berani main pupuk. Saya kerja sama dengan Polda. Saya tidak suka pupuk kita dijual keluar, akibatnya petani kekurangan pupuk,” ujarnya.
Pada kesempatan itu Nasrul Abit juga menyinggung soal banyaknya nagari di Sumbar yang masih berstatus tertinggal. Dalam catatannya, kini terdapat sebanyak 120 nagari miskin dari 800 nagari di Sumbar. Karena itu, ia berjanji mengeluarkan daerah-daerah itu dari status tertinggal, termasuk Garabak Data di Kabupaten Solok. (eri)