“Itulah yang mengilhami saya agar biaya pendidikan dibebaskan termasuk baju, sepatu, dan tasnya. Dengan demikian, kita yakin akan bermuara pada Solok Masyarakat Maju dan Sejahtera. Kita tidak kekurangan, yang diperlukan adalah komitmen Kepala Daerah, ” terang Wakil Wali Kota Solok periode 2016-2021 itu.
Selain itu katanya, posisi Kota Solok yang strategis di perlintasan, mendorongnya untuk berupaya menjadikan daerah tersebut sebagai Kota Tujuan. Salah satu keinginannya yang belum terwujud untuk mengubah image yang melekat ke daerah itu adalah dengan menjadikan area Simpang Rumbio menjadi pusat grosir, sehingga orang-orang dari daerah lain berdatangan.
Dengan amanah yang telah diberikan kepadanya selama 5 tahun menjabat sebagai Wakil Wali Kota Solok, Reinier mengaku, sebagai orang nomor dua, belum banyak yang bisa dilakukan.
Menurutnya, ide dan gagasan yang ingin dituangkannya demi percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, tidak leluasa bisa terwujud dan dilaksanakan. Karena bagaimanapun, semua keputusan menjadi hak pimpinan tertinggi daerah, yaitu wali Kota.
“Semua ide kita harus lewat orang nomor satu (Wali Kota-red), sehingga program-program serta gagasan kita tidak bisa berjalan tanpa persetujuan beliau. Hal itulah yang juga menjadi salah satu alasan saya untuk maju menjadi calon Wali Kota Solok dengan menggandeng Andri Maran yang notabenenya juga seorang pengusaha muda sebagai Wakil saya pada Pilkada tahun ini. Kami memiliki kesamaan visi misi, mengabdi untuk tanah kelahiran yang sangat kami cintai ini, ” ujar Reinier.