Selama ini katanya, pelaku usaha sering kendala masalah pemasaran. Nanti kita bina masyarakat itu, kita beri pelatihan ketrampilan, bantu permodalan dan hasil produksinya ditampung untuk memenuhi kebutuhan domestik.
Ditambahkannya lagi, Pemerintah hanya tinggal mengeluarkan Perwako untuk menggunakan produk lokal dalam memenuhi kebutuhan Sekolah. Dari program ini ada efek dominonya, selain menjamin generasi untuk mendapatkan pendidikan yang layak, juga menjadi peluang lapangan kerja yang luas. Dan yang lebih penting dari semua itu, kita bisa membangun karakter sang anak, sehingga anak tidak sombong. Karena tidak ada lagi perbedaan si kaya dan miskin, anak pejabat dan rakyat biasa, karena semua yang mereka dipakai sama.
“Itulah yang mengilhami saya agar biaya pendidikan dibebaskan termasuk baju, sepatu, dan tasnya. Dengan demikian, kita yakin akan bermuara pada Solok Masyarakat Maju dan Sejahtera. Kita tidak kekurangan, yang diperlukan adalah komitmen Kepala Daerah, ” terang Wakil Wali Kota Solok periode 2016-2021 itu.