Faktanya, Kota Solok memiliki APBD yang cukup banyak dengan wilayah yang tidak begitu luas, hanya 13 kelurahan. Dengan anggaran kurang lebih 650 Milyar per tahun, kata Reinier, setidaknya bisa diambil beberapa persen untuk kepentingan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, sebagai modal dalam membangun masyarakat yang mandiri dan sejahtera.
“Uang kita kurang lebih 650 Milyar rupiah, dan kita ambil beberapa persennya saja, senilai 30 Milyar saja, yang dimanfaatkan untuk kebutuhan langsung masyarakat, contohnya untuk membantu masyarakat memperoleh pupuk guna menopang pertanian, bantu masyarakat yang ingin melakukan usaha, dengan memberi bntuan modal, bimbing keahlian tertentu, peralatan hingga pemasaran. Itulah maksud kami dengan program memberikan bantuan 1 hingga 1, 5 Milyar per Kelurahan itu, ”terang Reinier.
Selama ini katanya, pelaku usaha sering kendala masalah pemasaran. Nanti kita bina masyarakat itu, kita beri pelatihan ketrampilan, bantu permodalan dan hasil produksinya ditampung untuk memenuhi kebutuhan domestik.
Ditambahkannya lagi, Pemerintah hanya tinggal mengeluarkan Perwako untuk menggunakan produk lokal dalam memenuhi kebutuhan Sekolah. Dari program ini ada efek dominonya, selain menjamin generasi untuk mendapatkan pendidikan yang layak, juga menjadi peluang lapangan kerja yang luas. Dan yang lebih penting dari semua itu, kita bisa membangun karakter sang anak, sehingga anak tidak sombong. Karena tidak ada lagi perbedaan si kaya dan miskin, anak pejabat dan rakyat biasa, karena semua yang mereka dipakai sama.