Kedua, melalui orang tua. Yaitu, orang tua mendukung kegiatan tersebut dengan cara memanatau anaknya di rumah dengan memeriksa atau memperhatikan apakah anaknya melakukan kegiatan membaca atau tidak dengan menandatangani apa yang telah di baca oleh anaknya.
Ketiga , melalui guru pada umumnya. Yaitu , guru selain guru bahasa hendaknya mengupayakan bagaimana peserta didik bisa mengakses buku lain selain buku cetak bidang studinya bisa menjadi referensi pengayaan bagi peserta didik membuat peserta didik bisa membacanya dengan seksama.
Keempat, melalui petugas perpustakaan . Yaitu, meningkatkan layanan kepada peserta didik sehingga peserta didik tertarik untuk mengunjungi perpustakaan.
Kelima, melalui semua unsur sekolah. Yaitu, membuat gerakan peserta didik gemar membaca. Mungkin saja sekolah mengadakan lomba karya tulis, lomba majalah dinding, lomba membaca seperti membaca cerpen, membaca puisi atau lomba membaca teks UUD 1945, dan lainya.
Keenam, memberikan penghargaan kepada peserta didik yang rajin membaca. Ini adalah langkah untuk memotivasi peserta didik untuk rajin membaca.
Barangkali tawaran ini tidaklah sulit untuk dilaksanakan di sekolah supaya peserta didik tergerak membaca , dengan satu keutungan adalah sekolah punya peserta didik yang mampu berdaya saing, berkualitas dan punya wawasan yang luas ditengah-tengah kehidupan bermasyarakat nantinya.