Selain itu ujarnya, PJJ belum sepenuhnya berjalan optimal, tapi lihat sisi positifnya. Nadiem menyadari bahwa PJJ belum sepenuhnya berjalan optimal. Saat ini masih banyak pihak yang merasa kesulitan beradaptasi dengan sistem PJJ. Namun Menteri millennials ini berupaya melihat sisi positif di dalamnya.
Nadiem mengatakan, belum pernah ada dalam sejarah Indonesia terlihat guru, kepala sekolah, dan orang tua yang berkesperimentasi dengan teknologi seperti di masa PJJ ini. “Kedepannya akan jadi tantangan,” kata Nadiem.
Selain soal PJJ, Nadiem mengungkapkan, masih ada sedikitnya empat aspek lain yang akan terdampak pandemik COVID-19 di sektor pendidikan. Mulai dari banyaknya institusi yang akan mendapat tekanan finansial, dipercepatnya akses digital di semua industri, tekanan untuk memperbarui keterampilan untuk menyesuaikan tuntutan penggunaan teknologi digital, hingga lokalisasi peluang kewirausahaan.
“Kemampuan bekerja secara mandiri dan kolaborasi secara digital, literasi digital akan jadi penting,” kata Nadiem menyebutkan salah satu perubahan yang akan terjadi. Perubahan kebutuhan kompetensi juga menurutnya akan semakin besar.
“Kemampuan murid belajar seumur hidup jadi penting,” lanjut Nadiem Makarim.