Mencabik Jilbab dari SMK 2 Padang

oleh

Ketika baru masuk SMKN 2 Padang tahun 2008 lalu, orang tua Delima memang sempat mempertanyakan kenapa dirinya memakai jilbab. Tapi Delima meyakinkan orang tuanya bahwa semua murid di sekolahnya memakai pakaian berjilbab sehingga ia juga ingin seragam dengan teman-teman yang lain.

Selain mengenai berpakaian, Delima dan teman-temannya juga tidak pernah merasa risih bila ada acara-acara keagamaan mayoritas di SMKN 2 Padang. Karena para guru memberi kebebasan bagi siswa-siswi non Muslim untuk ikut atau tidak. “Guru-guru memberi kebebasan (kepada kami non-Muslim). Sehingga tidak ada kami dulu yang merasa didiskriminasi,” kata Delima menambahkan.

Kepala SMKN 2 Padang, Rusmadi juga mengatakan hal sama. Menurutnya, tidak ada pemaksaan non muslim harus berjilbab. Surat pernyataan itu ujarnya, hanya untuk muslimah. Namun, ujarnya non muslim memang ada yang menandatangani. Mereka ikut, hanya untuk keseragaman. ” Untuk non muslim tidak dipaksakan. Tapi, sampai saat ini semua ikut menandatangani,” ujarnya melalui seluler, Sabtu (23/1/2021)

Menarik dibaca