Kedua, mendorong ungkapan pribadi. Peserta didik perlu dirangsang untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan pribadinya, dan mendorong untuk dapat menyampaikan pikiran-pikiran dan ide-idenya kepada orang lain. Keadaan ini sangat berlainan dengan apa yang terjadi di sekolah, dimana peserta didik masih lebih sering sebagai pendengar yang pasif dari pada sebagai peserta yang aktif.
Peserta didik masih kurang mampu dalam mengungkapkan ide pribadinya dalam belajar, hal ini disebabkan karena kurang diberi kesempatan. Metode yang digunakan guru dalam mengajar kebanyakan dialog satu arah. Untuk mengembangkan kratifitas,maka perlu dilaksanakan Pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, gembira dan berbobot (PAIKEM GEMBROT).
Ketiga, mengusahakan suasana seperti bermain dalam belajar. Suasana informal yang santai dalam kelas, dengan pemberian tugas kegiatan yang menyerupai game atau kegiatan interaktif sangat disenangi oleh peserta didik. Mereka harus menyadari bahwa kegiatan itu mempunyai tujuan yang serius yaitu mengembangkan kemampuan kreatif mereka, untuk pengenalan dan pemahaman diri.
