Guru harus sanggup merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi sumber daya pendidikan agar supaya peserta didik dapat belajar secara efektif, produktif, dan inovatif. Guru adalah pelukis masa depan, khususunya pada pendidikan dasar. Pada usia ini masa emas anak, golden age dimana anak akan mencontoh dari keteladanan yang ditunjukkan oleh guru serta pembiasaaan yang berkelanjutan.
Tidak mudah memang tugas guru di abad 21. Tuntutan dunia internasional, globalisasi, sistem perdagangan yang terbuka (free trade) menuntut guru harus mampu menyelenggarakan proses pembelajaran yang bertumpu dan melaksanakan empat pilar belajar yang dianjurkan oleh Komisi Internasional UNESCO untuk Pendidikan, yaitu learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live together.
Keempat pilar tersebut menuntut seorang guru untuk berhenti berfikir kalau pembelajarannya adalah yang terbaik sehingga guru akan selalu menemukan hal-hal baru untuk meningkatkan proses, aktifitas, dan hasil pembelajaran. Kreatif, bekerja secara tekun, mampu dan mau meningkatkan kemampuannya harus dimiliki seorang guru agar menghasilkan peserta didik masa depan yang cerdas berkarakter melalui tindakan terus-menerus.
Guru tidak hanya dituntut menguasai materi tetapi juga harus mengutamakan proses dari pembelajaran itu sendiri Guru jangan memaksakan keinginan kepada peserta didik tetapi harus mampu memahami dunia anak dan mengenal peserta didik dalam karakteristiknya sebagai pribadi yang sedang dalam proses perkembangan, baik cara pemikirannya, perkembangan sosial dan emosional, maupun perkembangan moralnya. Guru harus membangun keteladanan di abad 21.