“Jalan Tol Padang – Pekan Baru merupakan salah satu segmen dari jaringan terintegrasi Tol Sumatera. Ini akan meningkatkan sektor industrialisasi di berbagai sektor,” ujarnya.
Menurutnya, dengan Jaringan Tol Sumatera ini semakin lama terhalang pengerjaannya atau bahkan batal, maka Sumatera Barat seperti berada di sebuah Pulau Terpencil tanpa akses ke jalur transportasi utama. “Tentunya mengakibatkan kita akan tertinggal jauh dari propinsi – propinsi lain di seluruh sumatera,” ujarnya.
Kehadiran Jalan Tol Padang-Pekanbaru diyakini memberikan dampak positif bagi perekonomian Sumbar. Namun, sudah barang tentu memunculkan berbagai persoalan.
“Melalui diskusi ini, kita akan kupas berbagai persoalan pembangunan jalan tol tersebut, serta dampak positifnya bagi perekonomian Sumbar ke depan. Pembangunan jalan tol ini seperti dua sisi mata uang yang terus dibolak-balik antara dampak positif dan negatifnya,” ujar Koordinator JPS, Heri Sugiarto.
Sementara itu, Koordinator Diskusi Publik JPS, Almudazir, mengatakan, diskusi ini sengaja memghadirkan narasumber dari berbagai kalangan, termasuk Gubernur Sumbar, Mahyeldi yang didapuk sebagai keynote speaker.
Narasumber lainnya, yang Kapro PT Hutama Karya Infrastruktur Defi Adrian, Anggota DPRD Sumbar HM Nurnas, Guru Besar FEUA Prof Werry Darta Taifur, Ketua Dewan Pembina Kadin Sumbar Sengaja Budi Syukur, Pengamat Kebijakan Publik Unand Asrinaldi, serta Bupati Padang Pariaman Terpilih Suhatri Bur. (rel jps)