Dia mencontohkan masalah persiapan yang terkesan kurang matang. Padahal ujarnya pesantren ini sudah pelaksanaan yang 14 kalinya. “Selama pesantren, siswa juga disibukan dengan pendaftaran di sekolah. Selain itu, saya juga dapat informasi terlambatnya pemberitahuan siswa yang akan tamat, SD dan SMP. Malahan pergeseran jadwal juga terjadi disaat pesantren akan berlangsung,” ujarnya.
Padahal ujarnya, anggaran pesantren tahun ini sama dengan tahun lalu. Sedangkan peserta sudah jauh berkurang, lantaran SMA/SMK sudah pindah kewenangan ke propinsi. “Dengan anggaran yang besar, Pesantren tahun ini malah makin kacau. Lebih dari itu, tingkat kriminal pada generasi muda juga semakin mengkhawatirkan,” ujarnya.
Saat dihubungi, Kabag Kesra Kota Padang, Jamilus, S.Ag. seakan enggan menanggapi. Pesan singkat yang dikirim belum ada balasannya. (Palimo)
Lebih lengkap di The Public
Edisi 21/ 19-26 Juni 2017
Editor: Saribulih
Artikel lainnya:
Baca juga: