Masalah Orang Terlantar, Padang Panjang butuh Panti Multiguna

oleh

Tapi pria ini tidak sabaran, dia berharap beri saja dia uang buat beli tiket. Tentu saja permintaan itu ditolak, sebab pengeluaran uang tanpa bukti tiket akan jadi masalah. Akhirnya sore itu pria ini hanya bisa dibantu sedikit uang buat beli nasi. Terus pamitan, katanya dia mau cari bantuan lain buat beli tiket.

Sebetulnya, jika pria itu bersabar sampai esok harinya untuk dapat tiket bus, agak rumit juga, kata Yas Edizarwin. Sebab dimana dia akan nginap malam itu di Padang Panjang. Dibawa ke rumah salahsatu pegawai, kita belum tahu betul pria itu. Ditumpangkan di markas Pol-PP, tentu tidak etis.

Itu hanya salahsatu contoh persoalan yang ditemui oleh Dinas Sosnaker Padang Panjang. Karena itu, kota ini rasanya butuh sebuah Panti Multiguna untuk tumpangan satu-dua hari bagi orang terlantar, atau bentuk kondisi darurat lainnya yang patut/perlu dapat tumpangan sesaat.

Selama ini jenis panti yang ada di Padang Panjang baru dua buah panti asuhan anak, yakni SPA Trimurni milik pemerintah dan SPA Aisyiyah. Berikut satu Panti Harapan tempat pelatihan keterampilan bagi gadis remaja. Selain itu ada satu rumah singgah buat laki-laki remaja.

YEHANI

Lebih lengkap, baca:

The Public (terbit tiap Senin)

Menarik dibaca