Beberapa kaum pria akan masuk ke sungai membawa anyaman ini, tujuannya mengusir dan mengarahkan gerombolan ikan ke satu titik. Sementara yang lainnnya bertugas menjala atau menangguk ikan yang telah diarahkan tadi.
Menurut masyarakat setempat, anyaman daun enau ini cukup ampuh untuk mengarahkan gerombolan ikan. Mungkin karena warnanya yang cerah sehingga ikan akan berlarian menjauhinya. Dan special di tahun ini Mangadou digelar dalam bentuk pesta panen ikan yang mereka budidayakan di perairan umum aliran sungai Batang Ombilin yang melintasi desa tersebut.
Selain menyaksikan secara langsung tradisi turun temurun masyarakat desa ini, pengunjung juga bisa menikmati nuansa alam khas pedesaan lengkap dengan pemandangan hamparan sawah dan keindahan air terjun dalam gugusan hutan tropis.
Pesta panen ikan tersebut juga dirangkai dengan pelaksanaan lomba memancing di perairan umum. Lomba pancing ini bisa dikatakan terbesar di kota Sawahlunto karena potensi panen ikan pada lomba pancing kali ini mencapai 2,5 ton yang ditawarkan kepada para penggemar olahraga memancing.
Besarnya potensi ikan tersebut, karena pada 2015, Desa Rantih mendapat bantuan dari Dinas Pertanian kota sebanyak 26.000 ekor bibit ikan, yang ditebar di perairan umum desa tersebut.