Jangan anggap Seluruh stakeholder yang ada disekolah sebagai bawahan, tapi anggaplah mereka sebagai mitra kerja dalam rangka memajukan pendidikan.
Dan adalagi salah satu gaya kepemimpinan kepala sekolah yang harus dihindari dan diperbaiki, yakni gaya manajemen tukang sate. Kita tahu bahwa seorang tukang sate, seluruh pekerjaan dikerjakan sendiri, mulai dari memotong ayam, memberi bumbu, menusuk daging, membakar, sampai disajikan , semua dikerjakan sendiri.
Kalau gaya kepemimpinan seperti ini masih diterapkan di sebuah sekolah, betapapun ahli dan pintarnya seorang kepala sekolah tersebut, niscaya dia tidak akan mampu melaksanakan dengan baik. Karena suatu pekerjaan akan terlaksana secara maksimal bila dikerjakan sesuai dengan tupoksi stakeholder yang ada di sekolah. Jangan sampai tugas jaga sekolah seperti membeli sapu, dikerjakan juga oleh kepala sekolah, tetapi membersihkan lingkungan sekolah bersama-sama dengan jaga sekolah, baru itu oke.
Kepala sekolah harus bisa dan mampu mebaca situasi dan kondisi yang ada, jauh ego, karena stakeholder yang ada di sekolah mempunyai keberagaman. Jangan minta mereka yang harus menyesuaikan diri dengan kepala sekolah, tetapi kepala sekolah yang harus bisa menyesuaikan dengan keadaan yang ada.