Rencana terakir dalam GLS adalah pembuatan buku kumpulan puisi, cerpen dan cerita rakyat siswa yang dilombakana serta Kumpulan makalah cita-cita siswa (buku student dreams).
Pelaksanaan
Peran kepala sekolah sebagai motivator literasi harus mampu mempengaruhi dan menggerakkan seluruh masyarakat sekolah untuk dapat meningkatkan kualitas literasi guru dan siswa. Kepala sekolah juga memfasilitasi kebutuhan guru dan siswa dalam melancarkan program GLS.
Program pertama dengan pembiasaan membaca sepuluh menit buku non pelajaran yang dituangkan dalam jurnal literasi perindividu dapat berjalan dengan baik.
Setiap guru mata pelajaran jam pertama membimbing anak membaca buku non pelajaran dengan kebijakan sekolah jam masuk sekolah 10 Menit lebih awal dari permulaan pembelajaran.
Buku-buku non pelajaran karena perpustakaan terbatas maka setiap siswa membawa satu buah buku dan boleh ditukarkan temannya jika dia sudah pernah membaca bukunya. Buku tersebut kemudian di simpan dipojok literasi kelas yang desainnya diserahkan kepada msing-masing kelas.