Manajemen Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan GLS

oleh

Oleh : Ida Rosiani  (Kepala SMAN 1 Timpeh, Kabupaten Dharmasraya)

Keberhasilan satuan pendidikan menjalankan visi dan misi sekolah merupakaan dambaan bagi setiap unsur sekolah. Kepala sekolah adalah motivator  penggerak utama program sekolah.

Mendukung program pemerintah peningkatan mutu pelayanan pendidikan salah satu outputnya adalah untuk mewujudkan sekolah berliterasi. Program kerja kepala sekolah biasanya dituangkan dalam bentuk Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan jangka panjang dalam fase 5 tahun.

Dalam pelaksanaannya sangat dibutuhkan kerjasama atau sinergi dari berbagai elemen seperti masyarakat, orang tua, guru, tenaga administrasi sekolah dan Pelajar.

RKT Sekolah bertujuan agar sekolah  dapat mengetahui secara rinci tindakan-tindakan yang harus dilakukan agar tujuan, kewajiban, dan sasaran pengembangan sekolah  dapat dicapai.

RKT Sekolah juga menjamin bahwa semua program dan kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan sekolah sudah memperhitungkan harapan-harapan pemangku kepentingan dan kondisi nyata sekolah. Oleh sebab itu, proses penyusunan RKT Sekolah harus melibatkan semua pemangku kepentingan.

Tantangan terbesar yang dihadapi SMAN 1 Timpeh adalah rendahnya minat membaca dan menulis siswa selama ini yang membuat mereka tidak tanggap dan kritis terhadap lingkungan sekitar.

Permasalahan ini juga dialami oleh anak anak Indonesia pada umumnya dengan dibuktikan hasil PISA  (Program for student Assesment) tahun 2018. Skor membaca Indonesia ada di peringkat 72 dari 77 negara, skor matematika ada diperingkat 72 dari 78 negara, dan skor sains ada diperingkat 70 dari 78 negara. Tiga skor itu semuanya menurun dari tahun 2015 yang menduduki peringkat membaca 65, matematika 64, dan sains diperingkat 66. (Tommy Kurnia, Liputan 6.com/Angga Yulinar).

Untuk mewujudkan budaya membaca dan menulis  yang terangkum dalam gerakan literasi maka kepala sekolah perlu menyusun manajemen Gerakan Literasi Sekolah (GLS) untuk mewujudkan tercapainya peningkatan literasi disekolah.

Video Pilihan : Suara Merdu Bocah Tuna Netra

Diperlukan usaha yang matang agar peserta didik mampu menulis, membaca, merespon, kritis, tanggap dan menghasilkan karya karya yang menakjubkan  serta kepekaan tinggi terhadap lingkungan.

Gerakan Literasi Sekolah adalah gerakan yang bertujuan untuk menjadikan sekolah sebagai tempat untuk belajar (membaca dan menulis) agar warganya bisa selalu literat sepanjang hidup dengan melibatkan peran publik.

Gerakan literasi sekolah ini diharapkan mampu membangkitkan minat membaca dan menulis sejak dini. Pada akhirnya dapat menumbuhkan kepekaan dan rasa cepat tanggap dengan lingkungan.

Selanjutnya >>>

Menarik dibaca