Dia menyebut M. Yamin yang gagasannya menjadi pemantik bagi anggota sembilan untuk melahirkan Piagam Jakarta. Ini yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya Pancasila pada Juni 1945.
Mohammad Hatta, Wakil Presiden pertama yang dikenal sebagai bapak ekonomi Indonesia. Datuk Ibrahim Tan Malaka yang pemikiran progresifnya menjadi pelecut bagi kaum revolusioner Indonesia. Bahkan pemikiranya masih hidup dan menjadi bagian kerangka kritis dari sebagaian kaum pergerakan.
“Adalagi Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih populer dipanggil Buya Hamka, Agus Salim yang terkenal dengan keterampilan berdiplomasi dan lobby yang tinggi, tentu masih banyak lagi tokoh-tokoh lainya yang tak tersebutkan satu persatu,” katanya.
Dia juga menyangkan, dalam kancah politik tidak terlihat lagi representasi generasi Minang yang pintar dan mampu menjadi pembeda dalam corak pemikiran. Tidak ada elite-elite yang benar-benar merepresentasikan sebagai cadiak pandai alim ulama dari Minang, yang tersisa hanya mereka yang berdarah Minang tapi tidak berbudaya Minang yang sesungguhnnya.
Sementara itu Plt Gubernur Sumbar Audy Joinaldy menyampaikan, 79 tahun perjalanan Sumbar tentu menjadi sesuatu yang sangat berkesan karena sama dengan usia negara Indonesia. 2024 ini, diangkat tema “Sumbar Maju Bermartabat”.