SPIRIT SUMBAR – Makan dan Traveling (Mantra) kali ini menuju lokasi kebun durian yang terletak di Air Sonsang, Kenagarian Barung Barung Belantai Selatan, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar).
Begitu ada yang menyebut Barung Barung Belantai, maka sebagian orang langsung membayangkan gurihnya rasa durian. Tak bisa dipungkiri, nama durian Barung Barung Belantai, sudah terkenal sampai ke segala jagad
Salah satu kelebihan durian Barung Barung Belantai adalah masak dibatang. Tak ada yang diperam atau diturunkan dari pohon sebelum matang.
Oleh sebab itu, untuk mendapatkan durian matang, harus ditunggu siang dan malam. Malahan, untuk menunggu juga melibatkan makhluk lain. Sebagaimana lokasi yang akan dikunjungi dalam kisah ini.
Tiga makhluk yang setia mangkal di bawah pohon durian. Mereka akan serentak berseru jika ada orang atau hewan yang memasuki area kekuasaannya tersebut.
Setiap ada durian yang jatuh, dia akan ikut mengejar. Dengan penciumannya yang tajam, durian yang jatuh dan menggelinding ke tempat tersembunyi pun akan mudah ditemukan.
Tak bisa dipungkiri, dengan kondisi tingkat kemiringan relatif curam, agak sulit memantau lokasi terakhir yang jatuh. Karena, begitu menyentuh tanah, durian akan terus menggelinding sampai pada posisi jauh.
Ada yang masuk belukar, celah batu dan beberapa yang bisa menghentikan laju durian. Posisi terparah adalah jatuh pada aliran sungai di posisi paling rendah.
Disinilah peran makhluk binatang piaraan tersebut. Mereka, berlomba mengejar posisi akhir durian yang jatuh. Dia menyalak, seakan memberitahu tuannya.
Menariknya, jika ada durian yang lain jatuh, dua diantara mereka yang mengejar. Sementara, yang satu tetap menunggu, sampai tuannya mengambil buah tersebut.
Tapi, ingat. Tidak ada pekerjaan itu yang gratis. Jika ada si tuan yang membuka durian, maka si makhluk akan meminta jatah duluan.
Dia tidak segan segan bersorak dengan suara khas, agar haknya sebagai pemburu dan penunggu juga disisihkan.