Makamkan Ibundanya, LaNyalla Pegang Teguh Pesan Almarhumah

oleh

Sefdin mengatakan, LaNyalla mengucapkan terima kasih atas doa dan perhatian yang terus mengalir dari seluruh Indonesia untuk almarhumah. “Bapak juga menyampaikan harapan agar para sahabat tidak usah melayat ke rumah duka, karena situasi sedang pandemi, kita harus menghindari kerumunan orang,” ujarnya.

Menurut Sefdin, LaNyalla sangat dekat dengan ibundanya. Di tengah agenda super padat sebagai ketua lembaga negara, LaNyalla saban kunjungan ke Jatim selalu mengunjungi ibunya. Setiap akan kembali ke Jakarta atau luar Jatim, LaNyalla juga selalu pamit ke ibundanya dengan langsung mendatangi rumahnya.

“Jadi kalau izin pamit mau kembali ke Jakarta setelah kunjungan ke berbagai daerah di Jatim, tidak pernah lewat telepon, beliau selalu datang ke rumah almarhumah,” ujarnya.

“Meski dirasa sebagai pukulan berat, tapi beliau tetap tegar, dan akan selalu memegang teguh pesan almarhumah untuk terus memberi manfaat bagi orang lain,” imbuh Sefdin.

Jenazah ibunda LaNyalla dimakamkan setelah salat Jumat di TPU Ngagel Surabaya. LaNyalla ikut membopong dan menguburkan jenazah sang ibunda tercinta.

Sebagai informasi, ayahanda LaNyalla, yakni Mahmud Mattaliti, adalah akademisi di Unair. Ayahanda LaNyalla telah wafat lebih dulu pada 29 April 1995. Pasangan Mahmud Mattaliti-Fauziah memiliki enam anak, yakni Gadis Nurlaila, Machniza, LaNyalla, Moh Abduh, Hafsah, dan Hamsiah. (rel)

Menarik dibaca