“Gerakan Bank Infaq ini berbasis komunitas di perumahan, masjid-Masjid, kelompok masyarakat dan majelis-majelis taklim serta lainnya. Gerakan ini mengelola infaq dengan memanfaatkan teknologi digital,” jelas dia.
Selama ini, ulas Sandi, memang banyak masyarakat yang ingin mengembangkan usaha tetapi terkendala permodalan. Namun karena akses keuangan yang minim, mereka akhirnya terjerat pada pinjaman rentenir yang mencekik.
“Insya Allah kehadiran Bank Infaq akan membantu pelaku usaha mikro untuk mengembangkan usaha mereka tanpa khawatir terjerat cekikan bunga rentenir. Jadi, Bank Infaq juga membantu mereka terhindar dari rentenir digital yang marak. Alhamdulillah, saat ini sudah masuk ke 50 cabang termasuk Sumbar di dalamnya. Semoga, sesuai besar manfaatnya bagi masyarakat, Bank Infaq ini akan terus kita kembangkan ke daerah-daerah lainnya di Indonesia,” ujarnya. (Salih/rel)