Masing-masing Gapoktan mendapat alokasi dana sebesar Rp200 juta yang bersumber dari APBN melalui Satker Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Barat. Nantinya dana ini untuk memasok TTI yang ada dan digunakan untuk membeli bahan pokok sebesar 70 persen dan sisanya untuk biaya transportasi, sortasi dan kemasan produk. Setiap produk yang dijual menggunakan kemasan dan logo TTI Kota Padang.
“Yang penting TTI bisa direalisasikan dengan baik dan mendapat dukungan dari Bulog. Karena Bulog juga punya peranan untuk mendukung program ini,” harap Hermanto.
Dilaunchingnya TTI Kota Padang salah satunya juga untuk menghadapi kenaikan harga di bulan Ramadhan dan lebaran. “Mudah-mudahan dengan kehadiran TTI ini akan membantu warga,” tutur Hermanto.
Gagasan ini mendapat dukungan dari Walikota Padang, H. Mahyeldi. Menurutnya, TTI sangat didamba dan diharapkan sejak lama. Sebab, Walikota melihat selama ini petani hanya mendapat dukungan untuk berproduksi. Setelah itu produk para petani langsung diambil oleh pedagang. Karena itu Walikota berharap, dengan kehadiran TTI, petani dapat langsung menjual produknya ke TTI dengan harga yang lebih tinggi. Konsumen juga mendapat harga dari TTI dengan cukup murah dibanding harga pasar.