Sementara Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah, dalam masa tanggap darurat ini, pemerintah daerah berfokus pada penanganan korban banjir. Termasuk membenahi belasan rumah warga yang terendam banjir. Kerugian yang ditimbulkan akibat banjir kali ini ditaksir mencapai Rp30 Miliar.
Mahyeldi menambahkan, pemerintah menyediakan posko bencana di Palanta Rumah Wali Kota Padang. Membuka dapur umum di beberapa titik dan posko kesehatan. Sebelumnya, Pemerintah Kota Padang menetapkan status tanggap darurat bencana setelah banjir mengepung lima kecamatan di Kota Padang, Sumatera Barat selama tiga hari. Penetapannya diberlakukan mulai Selasa, 22 Maret 2016.
PALIMO
Lebih lengkap: