Ali Yusuf mendesak semua pihak, terutama Pemerintah, masyarakat dan lembaga usaha di Kota Padang untuk serius dan segera merumuskan rencana dan tindakan yang kongkrit dan tidak sporadis untuk mengurangi risiko bencana banjir tersebut.
Menyambut bantuan dari PP. LPBI NU, Ketua PW LPBI NUSumatera Barat, Basrial, yang mewakili penerima bantuan mengatakan, bantuan yang diberikan oleh PP. LPBI NU ini sangat diperlukan dan sangat membantu masyarakat yang terdampak banjir.
Banjir yang terjadi di Kota Padang ini disebabkan curah hujan yang tinggi, Senin, 21 Maret 2016. Kondisi ini membuat Sungai Batang Kuranji dan Sungai Batang Harau tidak mampu menampung debit air hingga meluap. Serta drainase tidak berfungsi secara maksimal. Banjir mengakibatkan rumah warga atau masyarakat terendam setinggi 1,5 meter.
Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Padang Budi Iman Samiaji mengatakan banjir yang terjadi di Kota Padang disebabkan tingginya intensitas hujan. Menurut Budi, tingginya intensitas hujan disebabkan berbagai faktor, di antaranya adanya konvergensi atau pertemuan massa udara di barat Sumatera Barat.” Juga adanya fenomena MJO atau penambahan massa uap air dari Samudra Hindia,” ujarnya beberapa waktu lalu.