Lokakarya Sekolah untuk Apa

oleh

Garvin mendefinisikan delapan dimensi yang dapat digunakan untuk menganalisis karakteristik suatu mutu,yaitu kinerja, tampilan, kehandalan, konfirmasi, daya tahan, kompetensi pelayanan, estetika dan kualitas.

Dalam pandangan masyarakat umum sering dijumpai bahwa mutu suatu sekolah atau keunggulan sebuah sekolah dapat dilihat dari bentuk fisik sekolahnya. Seperti gedung yang indah dan jumlah ekstra kurikuler yang disediakan. Ada pula masyarakat yang berpendapat bahwa kualitas sebuah sekolah dapat dilihat dari jumlah lulusan sekolah tersebut yang diterima di jenjang pendidikan selanjutnya yang favorit.

Atau banyaknya lulusan yang dapat bekerja dan diterima di Dunia Usaha danDunia Industri (DUDI). Untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dikatakan sekolahnya sehat ketika lulusan sekolahnya tidak ada yang menganggur. Kalaupun mereka menganggur paling lama tiga bulan dari mereka tamat.

Untuk dapat memahami kualitas pendidikandi suatu sekolah, perlu juga kiranya memandang bahwa sekolah merupakan suatu sistem. Didalamnya terdiri dari kepalasekolah, guru, pegawai tata usaha, siswa, pengawas dan masyarakat.

Menarik dibaca