Berbicara tentang cerita yang mendunia di tengah masyarakat tentunya tidak asing lagi dengan kisah Maling Kundang si-anak durhaka. Kisah yang berasal dari daerah Minangkabau, Sumatera Barat tepatnya di kota Padang. Alkisah yang mana kebiasaan pemuda Minang dahulunya setelah baligh di wajibkan untuk merantau mencari rezeki niat untuk membantu meringankan beban serta membahagiakan orang tua namun hal itu tidak terjadi dengan si Malin, singkat kisah Malin yang telah Sukses di rantau memberikan malapetaka Hebat yang diciptakan pada dirinya, hingga malin dikutuk oleh ibu sehingga menjadi batu-lah anak durhaka ini.
Kisah cerita di atas berkembang luas baik nasional maupun internasional namun pengelolaan terhadap tempat wisata tersebut belum menjadi perhatian khusus oleh kita bersama. Pantai Air Manis adalah pantai tujuan yang kita sebut-sebut sesuaidengan cerita di atas. Lokasi pantai sangatlah unik terletak antara perbukitan sehingga pantai bisa dikatakan dikelilingi oleh bukit-bukit. Hal ini menjadi keunikan tersendiri dari pantai-pantai yang lain. Dibutuhkan waktu jarak tempuh kurang lebih 25 menit dari pusat kota hingga sampai pada lokasi ini.
Lokasi yang dianggap sangat menarik bagi wisatawan namun Setelah tiba ditempat tujuan, banyak hal yang dirasa kurang pada wisata pantai ini sehingga apa yang diharapkan dalam wisatawan belum terwujud seutuhnya. Lokasi pantai yang terlihat biasa-biasa saja tanpa ada tatanan dengan baik dan kurangannya dalam pemanfaatan lokasi pantai Air Manis, tentu ini yang sangat disayangkan.Dibutuhkan perhatian khusus bagi kita semua, baik masyarakat, maupun pemerintahan terkait. Dalam pengupayaan kemajuan wisata daerah pantai Air Manis banyak hal-hal yang bisa dilakukan masyarakat dan pemerintah.