SPIRITSUMBAR.com – Untuk 2019 ini tidak ada cerita lagi harus berprestasi di Anugerah Keterbukaan Informasi Badan Publik digelar Komisi Informasi (KI) Sumbar 2019. Tidak terbaik nilai saja, tapi harus dapat brevet badan publik informatif.
Hal itu disampaikan Kepala Diskominfo sekaligus PPID Utama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Limapuluh Kota Ferry Chofa saat FGD Penguatan Keterbukaan Informasi Publik di Pemkab Limapuluh Kota Kamis (13/6/2019).
Ferry Chofa menegaskan tekad bersama jajarannya menjadikan Limapuluh Kota sebagai Kabupaten Informatif.
Sementara Ketua Komisi Informasi Sumbar, Adrian Tuswandi mengatakan, brevet badan publik informatif merupakan nilai tertinggi bagi badan publik. Yang menerapkan keterbukaan informasi publik berdasarkan UU 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.
Adrian Tuswandi menghadiri FGD bersama komisioner Nofal Wiska, Tanti dan Arif di Diskominfo Limapuluh Kota. Dia menekankan bahwa untuk Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2019, tidak ada lagi basa basi.
“KI jilid dua sekarang untuk mengevaluasi badan publik tahun 2019 lebih fokus kepada kualitas tidak kuantitas, sehingga prosesnya mengacu kepada Perki monitoring evaluasi, termasuk standrisasi penilaiannya,”ujar Adrian.
Sementara Ketua Pemeringkatan Badan Publik KI Sumbar, Tanti Endang Lestari memastikan untuk tiga penilaian yakni Quisioner Mandiri,Website dan Visitasi pembagian quisioner pada 20 Juni segera dilaksanakan.
“20 Juni besok kita melakukan bimbingan teknis (Bintek) untuk kategori OPD Pemprov Sumbar, PPID Utama Pemkab dan Pemko, PPID Instansi Vertikal dab PPUD BUMN/BUMD, Bimtek gelombang pertama dilaksanakan di Bukittinggi,”ujar Tanti
Sedangkan Wakil Ketua KI Sumbar Nofal Wiska tekankan bagwa PPUD Utama Pemkab Limapuluh Kota fokus dan fokus serta fokus untuk keterbukaan informasi publik.
“Harus nampak proggres lebih baiknya, dibuktikan dengan Daftar Informasi Publik DIP yang upgrade. Lalu ada Informasi Dikecualikan harus jelas prosedur menetapkan informasi dikecualikan itu,juga pelayanan mudahnya harus nyata dan bisa dirasakan masyarakat,”ujar Nofal. (Rel)
Menghadang Jalan Dengan Resepsi Pernikahan