Les Murray, Sang Penyair Katolik Terkenal

oleh

Puisinya luas dan kaya, tetapi juga memiliki “konsistensi dan keutuhan yang tidak diragukan lagi” yang berasal dari “dedikasinya yang gigih terhadap gagasan dan nilai-nilai dari apa yang dia anggap sebagai Australia yang sebenarnya.”

Baca : Jembatan Siluman Jorong Baruah, Pengguna Jalan pun Berjatuhan

Murray berakhir sebagai salah satu penyair Australia yang paling dikenal dari generasinya. Kekuatannya berasal dari gaya puitisnya yang luar biasa dan keinginan untuk memfokuskan materinya pelajarannya pada Australia dan sejarahnya, di mana Murray merasa sangat terikat karena latar belakangnya sendiri.

Murray juga senantiasa mengingatkan bahwa waktu itu sangatlah berharga, tetapi mengerikan, hal itu ditunjukkan ketika Murray berkata, “kengerian waktu adalah, orang-orang tidak menghentikannya”. Perkataannya ini seakan-akan menyebutkan bahwa apapun yang terjadi, waktu akan terus berjalan dan tidak dapat dihentikan.

Baca : Pertamina Sumbar Amankan BBM Perantau dan Masyarakat di Idul Fitri

Murray mengukir tempat untuk dirinya sendiri di dunia ini, tetapi itu tidak mudah, karena ia berjuang dengan depresi untuk pertama kalinya dalam hidupnya. Hal itu ditunjukkan dalam dua mahakarya yang diciptakannya, yaitu Fivefathers (1995) dan In Killing the Black Dog: A Memoir of Depression (2011).

Baca : Hujan, Shalat Ied Pindah dari Bancah Laweh ke Islamic Centre

Karya Murray sangat menginspirasi dan memberikan arahan kepada pembacanya, sebagaimana yang disampaikan oleh salah satu mahasiswi Universitas Andalas yang bernama Alifia, ia berkata bahwa “Karya Murray membuka pikiranku menjadi lebih terbuka dan membuat diriku lebih peka terhadap diri sendiri dan lingkunganku. “

Murray tutup usia pada tanggal 29 April tahun 2019, pada usia 80 tahun. Ia meninggal di panti jompo Taree, di daerah New South Wales.

Sebelumnya

 

Halaman

<<     ➌ >>

Menarik dibaca