“Begitu juga dengan budaya yang berlaku di daerah kita. Semakin sering mereka tampil dan mendapat apresiasi, tentu makin kreatif dan inovatif mereka dalam mempertahankan dan mengembangkan kesenian Sumatera Barat umumnya dan Padang Pariaman khususnya,” ujarnya.
Leonardy juga mengungkapkan budaya yang mengandung nilai-nilai luhur perlu dilestarikan. Tabuik sudah merupakan budaya. Buru babi sudah merupakan tradisi atau budaya nenek moyang untuk membasmi hama. Dan selesai panen, diadakanlah lomba layang-layang.
“Budaya ini perlu dilestarikan. Salah satu cara melestarikannya adalah dengan melaksanakan alek nagari. Alek nagari ini harus terus dilaksanakan untuk melestarikan seni dan budaya di Padang Pariaman khususnya dan Sumatera Barat umumnya,” ujar pria yang akrab disapa Bang Leo itu.
Ketua Panitia, Ismail mengatakan kegiatan alek nagari ini merupakan pelaksanaan niat didirikannya laga-laga ini dulunya. Pelaksanaan alek nagari bertujuan untuk meningkatkan seni dan budaya Padang Pariaman serta meningkatkan silaturahmi antara ranah dan rantau.
Dikatakan Ismail, Alhamdulillah alek nagari ini bisa kita laksanakan dengan dukungan dari para donatur, perantau dan orang-orang di kampung. Butuh kebersamaan kita agar alek nagari itu berlansung dengan lancar dan sukses.