Spiritsumbar.com, Jakarta – Indonesia telah lebih satu bulan mengalami Pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19) atau virus corona. Namun sejauh ini belum meneliti dan mendaftarkan urutan genom virus pemicu Covid-19 ini.
Sementara negara tetangga seperti Singapura, Malayasia, dan Vietnam telah lebih dulu melaporkan virus corona jenis baru, severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2).
Anggata Komisi VII DPR RI Sulaiman Umar menekankan agar LBM Eijkman sebagai lembaga riset molekuler yang memiliki kualifikasi dan pengalaman panjang meneliti dan menangani beberapa kasus infeksi virus harus aktif meneliti mutasi virus SARS-CoV-2.
Ia mengatakan bahwa penelitian dan temuan adanya mutasi virus ini dan identifikasi tipenya sangat penting karena selain menemukan kecepatan mutasinya, juga berimplikasi secara klinis dan dalam hal pengembangan vaksin.
Baca : PMI Gandeng Eijkmen, Gunakan Plasma Darah Pasien Sembuh untuk Terapi Positif Covid-19
Artikel Lainnya
Sejumlah petunjuk klinis yang diadopsi dari negara lain, seperti China, misalnya, tidak sepenuhnya sesuai dengan kondisi pasien Covid-19 di Indonesia.
“LBM Eijkman sebagai lembaga riset molekuler yang memiliki kualifikasi dan pengalaman panjang meneliti dan menangani beberapa kasus infeksi virus seperti virus Flu Burung (HN51) , virus West-Nile, virus Sika,” ujar Sulaiman dalam keterangan persnya, Senin (13/4/2020).