
Setelah paket kemping itu laku, ia mulai membangun villa satu persatu. Namun, tidak berjalan mulus. Karena sulit meyakinkan ninik mamak untuk mendapatkan izin.
“Dua tahun saya meyakinkan ninik mamak. Bersama anak-anak muda di sini, saya membentuk Forum Wisata Madani. Kita ada pelatihan-pelatihan dan kegiatan lainnya,” papar Mak Etek.
Menariknya, setelah Lawang Park dibuka maksiat berkurang. Saat puncak bukit tersebut rimba belantara, hampir tiap minggu ada yang tertangkap mesum. Hal inilah yang melunakkan hati para ninik mamak tersebut, sehingga Lawang Park diizinkan membangun apa saja.
“Pariwisata itu memberantas maksiat. Dengan membangun wisata, tempatnya menjadi terang benderang. Kita menerima pelatihan dari perusahaan. Kita jual paket training, outbond, wisata keluarga, paralayang dan seterusnya. Bahkan, akrobatik paragliding, angin yang bisa itu ada dua, di Lawang Park dan satu lagi di turki,” tuturnya.